Mamuju (ANTARA News) - Banjir yang merendam ratusan pemukiman rumah penduduk di Desa Lara, dan Desa Salubarana, Kecamatan Korossa, Kota Mamuju, Sulawesi Barat, dipicu rusaknya kawasan hutan di wilayah itu.

Sarifuddin AS, salah seorang pemerhati lingkungan hidup kabupaten Mamuju, di Mamuju, mengatakan rusaknya hutan di kawasan hutan lindung sepanjang DAS di Karossa menyebabkan terjadinya musibah banjir saat intensitas hujan yang melanda daerah itu.

"Terjadinya alih fungsi hutan dan aksi illegal logging di kawasan hutan tersebut merupakan masalah ekologis yang belum dapat teratasi secara komprehensif sehingga menimbulkan dampak banjir yang merendam ratusan pemukiman warga setempat," jelasnya.

Dia mengemukakan, maraknya aksi ilegal logging di kawasan hutan ini sangat disesalkan karena menimbulkan masalah sosial seperti musibah banjir yang dirasakan oleh masyarakat di daerah Karossa.

Olehnya itu, kata dia, pengrusakan hutan di wilayah ini harus segera dihentikan.

"Jika kawasan hutan rusak maka hamparan hutan yang telah gundul tidak mampu menyerap debit air hujan yang tinggi sehingga menimbulkan banjir," tuturnya.

Dia menjelaskan, banjir di Karossa tidak hanya merendam pemukiman penduduk, namun juga ikut merendam areal tanaman padi, jagung, dan kakao serta menghanyutkan ternak milik masyarakat.

Bahkan, kata dia, banjir ini pun juga mengancam jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Mamuju dengan Kabupaten Mamuju Utara karena jalur itu terputus akibat dilanda banjir.

"Rusaknya hutan ini akibat ulah manusia sendiri yang berujung terjadinya musibah banjir maupun longsor. Makanya, kita berharap masyarakat bisa ikut menjaga kelestarian hutan untuk menghindari terjadinya musibah," pungkasnya.(*)
(T.KR-ACO/A027/R009)